

MATEMATIKA
WAJIB
© Fijriani Juli Kartika.P.
© Iffah Nurfaidah
© Jessy Okta Yulia Sari
© Kenni Resdianningsih
© Rahma Nurhaliza
X MIA 5
SMA AL-AZHAR
3 BANDAR LAMPUNG
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin,
banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala
puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”BARISAN DAN DERET”. Dalam
penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu
kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya yang telah memberikan
dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar.Dan juga terima kasih kepada
Ibu Siska yang telah memberikan kami tugas ini. Dari sanalah semua kesuksesan
ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun
pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun kelompok kami berharap isi dari
makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang.
Oleh karena itu, kelompok kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata dari kami berharap agar
makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Daftar Isi
Kata
Pengantar
......................................................................................................
2
Daftar
Isi ................................................................................................................
3
Notasi
Sigma
..........................................................................................................4
Contoh
soal Notasi Sigma
.....................................................................................5
Barisan
dan Deret Aritmatika ...............................................................................7
Sisipan
dan Dret Aritmatik ...................................................................................10
Barisan
dan Deret Geometri ................................................................................11
Daftar
Pustaka ......................................................................................................14
Notasi Sigma
NOTASI SIGMA
Notasi Sigma merupakan notasi yang digunakan untuk
menyatakan penjumlahan bilangan.
Perhatikan contoh berikut
Untuk
notasi:
dimana :
1 adalah
batas bawah
n adalah
batas atas
ui adalah
suku
dalam hal
ini huruf yang dipakai tidak selalu i dapat juga menggunakan huruf lain.
Sifat –
Sifat Notasi Sigma
Berikut ini
beberapa sifat dari notasi sigma yang dapat dijadikan panduan dalam mengerjakan
soal-soal mengenai notasi sigma :
Contoh Soal Notasi
Sigma
Beberapa rumus
untuk notasi sigma
Rumus
berikut ini dapat membantu dalam menyelesaikan berbagai variasi soal notasi
sigma.
contoh
1 :
contoh
2 :
contoh
3 :
Dengan
menggunakan sifat notasi sigma, buktikan bahwa :
Barisan Dan Deret Aritmatika
Barisan Aritmatika dan Deret
Aritmatika
Pengertian Barisan Matematika
Yang dinamakan barisan dari bilangan real adalah susunan bilangan yang mempunyai sifat keturunan (berpola), unsur-unsur suatu barisan disebut dengan istilah suku-suku barisan, dilambangkan dengan U1, U2, U3, …, Un.
U1 = suku pertama
U2 = suku kedua
U3 = suku ketiga
Un = suku ke-n
Contoh barisan bilangan ganjil
1, 3, 5, 7, 9, …., 2n-1
suku pertaman (U1) = 1, suku kedua (U2) = 3, dan suku ke-n = 2n-1
Dalam matematika SMA, jenis barisan ada 2 yaitu barisan aritmatika dan barisan geometri, kali ini kita akan belajar barisan aritmatika dulu, yang geometri insyaAlloh menyusul.
Pengertian Barisan Matematika
Yang dinamakan barisan dari bilangan real adalah susunan bilangan yang mempunyai sifat keturunan (berpola), unsur-unsur suatu barisan disebut dengan istilah suku-suku barisan, dilambangkan dengan U1, U2, U3, …, Un.
U1 = suku pertama
U2 = suku kedua
U3 = suku ketiga
Un = suku ke-n
Contoh barisan bilangan ganjil
1, 3, 5, 7, 9, …., 2n-1
suku pertaman (U1) = 1, suku kedua (U2) = 3, dan suku ke-n = 2n-1
Dalam matematika SMA, jenis barisan ada 2 yaitu barisan aritmatika dan barisan geometri, kali ini kita akan belajar barisan aritmatika dulu, yang geometri insyaAlloh menyusul.
Barisan
Aritmatika
Definisi
barisan ini adalah barisan yang setiap selisih antar suku yang berdekatan
selalu konstan. Secara matematis dalam barisan aritmatika berlaku rumus
Un-Un-1 =
konstan, dengan n = 2,3,4,...
Nilai
konstan pada definisi di atas disebut juga dengan beda barisan aritmatika
(dilambangkan b)
Un-Un-1 = b
Contoh
23, 30, 37, 44, 51, … merupakan barisan aritmatika dengan beda 7
2, 7/4, 3/2, 5/4, 1, … adalah barisan aritmatika dengan beda -1/4
Jika a adalah suku pertama dari deret matika dan b adalah beda, maka rumus barisan aritmatika adalah
23, 30, 37, 44, 51, … merupakan barisan aritmatika dengan beda 7
2, 7/4, 3/2, 5/4, 1, … adalah barisan aritmatika dengan beda -1/4
Jika a adalah suku pertama dari deret matika dan b adalah beda, maka rumus barisan aritmatika adalah
Un = a + (n-1)b [rumus
barisan aritmatika]
Contoh soal
Suatu barisan aritmetika, suku ketiganya adalah 36, jumlah suku ke-5 dan ke-7 adalah 144. Berapa suku ke seratus dari barisan tersebut.
Suatu barisan aritmetika, suku ketiganya adalah 36, jumlah suku ke-5 dan ke-7 adalah 144. Berapa suku ke seratus dari barisan tersebut.
Jawab :
U3 = 36 ⇔ a + (3-1) b = 36 ⇔ a + 2b = 36 ……. (1)
U5 + U7⇔ a + 4b + a + 6 b = 144 ⇔ 2a + 10 b = 144 ⇔ a + 5b =72 …… (2)
eliminasi persamaan (1) dengan persamaan (2)
a + 2b = 36
a + 5b = 72
————– –
-3b = – 36 ⇔ b = 12
a + 2b = 36
a + 2(12) = 36 ⇔ a + 24 = 36 ⇔ a = 12
suku ke 100, U100 = a + (100-1) b = 12 + 99.12 = 100. 12 =1200
U3 = 36 ⇔ a + (3-1) b = 36 ⇔ a + 2b = 36 ……. (1)
U5 + U7⇔ a + 4b + a + 6 b = 144 ⇔ 2a + 10 b = 144 ⇔ a + 5b =72 …… (2)
eliminasi persamaan (1) dengan persamaan (2)
a + 2b = 36
a + 5b = 72
————– –
-3b = – 36 ⇔ b = 12
a + 2b = 36
a + 2(12) = 36 ⇔ a + 24 = 36 ⇔ a = 12
suku ke 100, U100 = a + (100-1) b = 12 + 99.12 = 100. 12 =1200
Suku Tengah Barisan Aritmatika
Jika suatu barisan aritmatika berjumlah ganjil,
maka di antara barisan tersebut ada suku tengahnya. Lalu bagaimana cara
menentukan nilai dari suku tengah tersebut?
Rumus mencari nilai suku tengah
Rumus mencari nilai suku tengah
Ut = 1/2 (U1+Un)
contoh soal
Jika ada barisan aritmetika 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, …, 1.200 Tentukan suku tengahnya!
Ut = 1/2 (U1+Un) = 1/2 (2+1200) = 1/2 x 1.202 = 601
Jika ada barisan aritmetika 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, …, 1.200 Tentukan suku tengahnya!
Ut = 1/2 (U1+Un) = 1/2 (2+1200) = 1/2 x 1.202 = 601
Sisipan dalam Barisan
Aritmatika
Jika ada dua buah bilagnan m dan n, kemudian sobat
sisipkan diantara dua bilangan tersebut bilangan sebanyak k buah, maka akan
diperoleh bentuk
m, m+b, m+2b, m+3b, m+4b, …, n
misal kita punya 2 bilangan 10 dan 20 kemudian akan kita sisipkan 4 buah bilangan di antaranya hingga membentuk deret aritmatika. Dari semula 2 suku sekarang ditambah 4 suku, total ada 6 suku.
10, 10+b, 10+2b, 10+3b, 10+4b, 20 pertanyaanya berapa nilai beda (b)?
Sobat bisa menggunakan rumus Un = a+(n-1)b ⇔ 20 = 10+(6-1)b ⇔20 = 10 + 5b ⇔ b = 2
untuk rumus cepat sobat bisa menggunakan
m, m+b, m+2b, m+3b, m+4b, …, n
misal kita punya 2 bilangan 10 dan 20 kemudian akan kita sisipkan 4 buah bilangan di antaranya hingga membentuk deret aritmatika. Dari semula 2 suku sekarang ditambah 4 suku, total ada 6 suku.
10, 10+b, 10+2b, 10+3b, 10+4b, 20 pertanyaanya berapa nilai beda (b)?
Sobat bisa menggunakan rumus Un = a+(n-1)b ⇔ 20 = 10+(6-1)b ⇔20 = 10 + 5b ⇔ b = 2
untuk rumus cepat sobat bisa menggunakan
b =
[n-m]/[k+1]
Deret
Aritmatika
Misalkan sobat punya suatu barisam aritmatikan U1,
U2, U3, …. Un
maka jika sobat hitung melakukan penjumlahan suku secara berurutan dari suku pertama hingga suku ke-n, U1 + U2 + U3 + …. + Un itulah yang sdisebut dengan derat aritmatika. Sebut saja deret adalah jumlah dari suatu barisan aritmatika. Sn = jumlah n buah suku pertama dari suatu barisan aritmatika adalah
maka jika sobat hitung melakukan penjumlahan suku secara berurutan dari suku pertama hingga suku ke-n, U1 + U2 + U3 + …. + Un itulah yang sdisebut dengan derat aritmatika. Sebut saja deret adalah jumlah dari suatu barisan aritmatika. Sn = jumlah n buah suku pertama dari suatu barisan aritmatika adalah
Sn = 1/2 n (2a+(n-1)b)
karena a+(n-1)b =
Un
Sn = 1/2 n (a+a+(n-1)b) = 1/2 n (a+Un)
Contoh soal
Misal saya
punya sejumlah kelereng. Kelereng tersebut akan saya bagikan habis ke 5 orang
dari sobat hitung menurut suatu aturan barisan aritmatika. Jika orang ketiga
dapat 15 kelerang dan orang ke-4 dapat 19 kelerang. Berapa jumlah kelereng yang
saya punya?
Pembahasan
Jumlah kelereng = deret artimatika dengan n = 5 (S5). Pertama kita cari nilai a dan b.
Jumlah kelereng = deret artimatika dengan n = 5 (S5). Pertama kita cari nilai a dan b.
U3 = 15 ⇔ a+2b = 15 …. (i)
U4 = 15 ⇔ a+3b = 19 …. (ii)
……………………………………………. – (eliminasi)
– b = -4 ⇔ b = 4
U4 = 15 ⇔ a+3b = 19 …. (ii)
……………………………………………. – (eliminasi)
– b = -4 ⇔ b = 4
a+2b = 15
a+8 = 15
a = 7
S5 = 1/2 5 (2(7)+(5-1)4) = 5/2 (30) = 75 buah kelereng.
a+8 = 15
a = 7
S5 = 1/2 5 (2(7)+(5-1)4) = 5/2 (30) = 75 buah kelereng.
SISIPAN DAN DERET ARITMATIKA
Sisipan pada deret aritmatika yaitu menambahkan beberapa buah
bilangan diantara dua suku yang berurutan pada suatu deret aritmatika sehingga
diperoleh deret aritmatika yang baru. Sebagai contoh :
Deret mula-mula = 4 + 13 + 22 + 31 +……
Setelah disisipi = 4 + 7 + 10 + 13 + 16 + 19 + 22 +
25 + 28 + 31 +……
Untuk beda dari deret baru ini biasanya dinyatakan
dengan b1, dapat ditentukan dengan rumus berikut :
b1 = b/(k+1)
b1 = beda deret baru
b = beda deret mula-mula
k = banyak bilangan yang disisipkan
Barisan dan Deret Geometri
Barisan dan Deret Geometri – Ketika sobat belajar matematika SMA,
ada dua macam barisan dan deret yaitu aritmatika dan geometri. Buat sobat yang
ingin belajar lebih jauh tentang barisan dan deret aritmatika silahkan baca
postingan barisan
dan deret aritmatika. Kali ini rumushitung.com ingin mengajak sobat
untuk belajar dan mengenal lebih jauh tentang barisan dan deret geometri.
Apa itu Barisan Geometri?
Barisan geometri atau sering diistilahkan “barisan ukur”
adalah barisan yang memenuhi sifat hasil bagi sebuah suku dengan suku
sebelumnya yang berurutan adalah bernilai konstan. Misal barisan geometri
tersebut adalah a,b, dan c maka c/b = b/a = konstan. Hasil bagi suku yang
berdekatan tersebut disebut dengan rasio barisan geometri (r).
Misalkan sobat punya sebuah deret geometri
U1, U2, U3, …, Un-1, Un
Maka
U2/U1 = U3/U2=U4/U3 = … Un/Un-1 = r (konstan)
lalu bagaimana menetukan suku ke-n dari sebuah barisan geometri? coba ambil contoh
U3/U2 = r maka U3 = U2. r = a.r.r = ar2
U4/U3 = r maka U4 = U3. r = a.r2.r = ar3 sejalan dengan
Un/Un-1 = r maka Un = Un-1. r = arn-2.r = arn-2+1 = arn-1
U1, U2, U3, …, Un-1, Un
Maka
U2/U1 = U3/U2=U4/U3 = … Un/Un-1 = r (konstan)
lalu bagaimana menetukan suku ke-n dari sebuah barisan geometri? coba ambil contoh
U3/U2 = r maka U3 = U2. r = a.r.r = ar2
U4/U3 = r maka U4 = U3. r = a.r2.r = ar3 sejalan dengan
Un/Un-1 = r maka Un = Un-1. r = arn-2.r = arn-2+1 = arn-1
jadi dari penjelasan di atas
sobat bisa menyimpulkan
Rumus Suku ke-n dari barisan geometri dirumuskan
Un = arn-1
dengan a = suku awal dan r = rasio barisan geomteri
Un = arn-1
dengan a = suku awal dan r = rasio barisan geomteri
contoh soal
Tentukan suku ke 10 dari
barisan 1/8, 1/4, 1/2, ….
jawab :
kalau ditanya suku ke lima
atau suku yang masih ke-sekian yang masih kecil mungkin sobat bisa meneruskan
barisan geometri tersebut tapi kalau ditanyakan suku ke-10, ke-50, atau ke-100
akan sangat merepotkan dan mau tidak mau harus pakai rumus di atas. 

r = 1/4 : 1/8 = 1/4 x 8 = 2 –> rasio
a = 1/8
Un = arn-1 = 1/8 2(10-1) = 1/8 . 29 = 2-3.29 = 26 = 64
a = 1/8
Un = arn-1 = 1/8 2(10-1) = 1/8 . 29 = 2-3.29 = 26 = 64
contoh soal berikutnya
Sebuah amoeba dapat membelah diri menjadi 2 setiap 6 menit.
Pertanyaannya, berapakah jumlah amoeba setelah satu jam jika pada awalnya
terdapat 2 amoeba?
a = 2
r = 2
n = 1 jam/ 6 menit = 10
Un = arn-1
U10 = 2.210-1 = 210 = 1024 buah amoeba.
a = 2
r = 2
n = 1 jam/ 6 menit = 10
Un = arn-1
U10 = 2.210-1 = 210 = 1024 buah amoeba.
Apa itu Deret Geometri?
Deret geometri didefinisikan
sebagai jumlah n buah suku pertama dari barisan geometri. Nilai dari n suku
pertama dari sebuah barisan geometri dapat ditentukan dengan
Sn = a + ar + ar2 + ar3 +…
+ arn-2 + arn-1
r Sn = ar + ar2 + ar3 +… + arn-2 + arn-1 + arn (keduanya kita kurangkan)
———————————————————————————
Sn – rSn = a – arn
Sn (1-r) = a (1-rn)
Sn = a (1-rn)/ (1-r)
dengan a = suku pertama dan r = rasio barisan geometri
r Sn = ar + ar2 + ar3 +… + arn-2 + arn-1 + arn (keduanya kita kurangkan)
———————————————————————————
Sn – rSn = a – arn
Sn (1-r) = a (1-rn)
Sn = a (1-rn)/ (1-r)
dengan a = suku pertama dan r = rasio barisan geometri
Contoh Soal
tentukan jumlah 6 suku pertama dari barisan 1,3,9,…
Jawab
a = 1
r = 3 dan n = 6
Sn = a (1-rn)/ (1-r) = 1 (1-36) / (1-3) = 1 (1-729) / -2 = -728/-2 = 364
tentukan jumlah 6 suku pertama dari barisan 1,3,9,…
Jawab
a = 1
r = 3 dan n = 6
Sn = a (1-rn)/ (1-r) = 1 (1-36) / (1-3) = 1 (1-729) / -2 = -728/-2 = 364
Sisipan pada Barisan Geometri
dalam barisan geometri dikenal
adanya sisipan. Misalkan di antara p dan q sobat sisipkan k buah bilangan
dan terdjadi barisan geometri, maka rasio barisan geometri adalah
Suku Tengah Barisan Geometri
jika U1, U2, U3, … Un
merupakan barisan geometri dengan n ganjil maka suku tengah barisan geometri
tersebut adalah
Deret Geometri tak Hingga
Ketika sobat menjatuhkan bola
bekel dari ketinggian satu meter dan bola tersebut akan memantul ke atas sejauh
0,8 tinggi jatuh sebelumnya berpa jarak yang ditempuh bola bekel tersebut
hingga berhenti? heheh susah ya. Itu adalah contoh dari deret geomerti tak
hingga yaitu deret yang banyak suku-sukunya tak terhingga. Jumlah suku-suku
dari deret tak hingga ada kemungkinan hingga tau tak hingga. Jika
deret itu hingga maka deretnya disebut deret konvergen dan jika tak hingga
disebut dere divergen. Gampangnya jika jumlah deret tak hingga menuju ke suatu
harga tertentu yang berhingga maka disebut konvergen (mengerucut). Sebaliknya,
deret geometri yang menuju bilangan tak hinggaa disebut divergen.
Deret tak hingga yang rasionya
r ≥ 1 atau r ≤ 1 disebut deret divergen dan yang mempuyai rasio
-1< r < 1 disebut deret konvergen. Untuk menghitung deret tak hingga ada
dua rumus tergantung pada nilai r
nama deret
|
rasio (r)
|
rumus
|
divergen
|
r ≥ 1
atau r ≤ 1
|
s = ∞
|
konvergen
|
-1< r
< 1
|
s = a/ 1-r
|
Contoh Soal
Tentukan jumlah suku-suku deret geometri tak hingga dari 1 + 0,5 + 0,25 + 0,125 + ….
Jawab
a = 1
r = 0,5
S∞ = a/1-r = 1/1-0,5 = 1/0,5 = 2
Tentukan jumlah suku-suku deret geometri tak hingga dari 1 + 0,5 + 0,25 + 0,125 + ….
Jawab
a = 1
r = 0,5
S∞ = a/1-r = 1/1-0,5 = 1/0,5 = 2
Daftar Pustaka
SEMOGA BERMANFAAT SOBAAT :) :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar